Hey 2015!
Rasanya baru kemarin aku lulus SD. Masih ingat betul ketika aku di tolak masuk ke SMP ter-favorit di kota ku karena nilai ujian yang kurang dari batas minimal. Tak hanya itu, aku juga masih ingat perasaan kesal saat masuk SMP yang ndak diminati. Masuk sekolah yang diminati aja kadang membosankan, apalagi yang nggak? Wajar kan?
Aku juga masih ingat ketika masuk SMA, mulus, lurus, tanpa test. Bukan karena aku murid yang pintar, tapi karena murid yang berasal dari sekolah yayasan yang sama mendapat kemudahan akses masuk SMA. hehehe…
Berhubung hari ini adalah hari terakhir tahun 2014, perkenankanlah saya untuk sekedar mengingat dan bercerita mengenai beberapa moment yang mengesankan sampai detik ini. Tau sendiri kan, kalo hidup itu bagaikan kentut lewat, terlalu cepat untuk dirasakan dan begitu mudah dilupakan, kecuali kentut itu bener-bener bau busuk sampai terus membekas di hidung kita. *tsaaaaah
Beberapa moment mengesankan semasa muda (read: remaja, sekarang juga masih muda kok) jelas masih berbekas sampai sekarang, salah satu diantaranya ialah sewaktu harus mengikuti homestay di rumah penduduk di desa (lupa dimana) pada kelas 3 smp. Aku ini dulunya manja (sekarang juga masih tapi kadarnya berkurang), maunya apa-apa ekslusif, kotor dikit ngambek, di cubit dikit ngamuk, ala ala anak manja gitu deh.
Jadi sewaktu di suruh ikut homestay, aku ndak mau. Keluarin surat sakti aka surat sakit dari dokter. Palls tentunya, wong saya pas itu sehat walafiat kok. Tapi yahh namanya suatu keharusan, mau gak mau, ingin ga ingin, suka ga suka, tetap harus berangkat. Jadilah homestay sendirian… di rumah suster kepala sekolah di Delanggu, dibandingkan dengan teman-teman satu angkatan, aku ini bisa di bilang paling ‘eksklusif’ atau manja ya?
Di saat teman-teman lainnya harus bersusah payah untuk di betah-betahin tinggal di rumah penduduk yang minim listrik, dan setiap harinya diharuskan untuk mengerjakan apa yang dikerjakan oleh si tuan rumah. Misalnya, si tuan rumah membajak sawah setiap paginya, kamu mau tak mau juga harus ikut bantuin, yaaa paling ndak basa basi nawarin bantuan gitu lah.
Kalo aku bukannya ndak mau ikut bantu-bantu, tapi lha gimana mau bantu, wong ibunya kepsek ini maksa supaya saya ndak usah bantu, cukup duduk-duduk, leyeh-leyeh sambil ngemil rambutan aja. Lucunya lagi, saya waktu itu sama sekali belum pernah ke candi borobudur, nahh diajaklah saya sama ibunya itu ke borobudur. hahaha! Sekembalinya dari candi, saya di traktir makan bakso di pasar. hihihihi!
Sayangnya, jaman dulu belum ada smartphone apalagi social media, internet juga masih mahal :'( kalo mau nanyain kabar tentang ibu dan bapak yang baik hati itu bisanya ngandalin surat dan kantor pos. Awal-awal sih, saya masih berusaha untuk tetap kontak, tapi makin lama makin males nulis surat, namanya juga masih cabe-cabean, ndak bisa di arepin banyak. Mungkin suatu saat entah kapan, mudah-mudahan kami bisa berkontak lagi
Berbicara mengenai moment perayaan tahun baru apakah yang paling mengesankan. Jujur saja, aku ini ndak pernah secara khusus merayakan tahun baru. Mentok-mentok cuma barberque-an di halaman rumah, sisanya kalo ndak kejebak macet di jalanan, ngamuk-ngamuk di jalanan karena kejebak macet *lho atau nonton film bersambung di rumah.
Beneran lho, beberapa tahun lalu, lupa tepatnya tahun berapa, kami sekeluarga lengkap, ada dua kakak, satu adik, dan kedua orangtua, nganggur di rumah, karena selain jalanan ramai, kami juga malas keluar. So, we ended up watching Pirates of the caribbean dari satu sampai ketiga di HBO. Simpel dan sederhana sih, tapi entah ini yang cukup mengesankan.
Tepat tahun lalu, aku masih ingat betul apa permintaan ku pada malam pergantian tahun. Tak seorang pun tau karena aku mengucapkannya dalam hati.
“trus kesampaian ndak?”
Ndak. Atau belum lebih tepatnya. Yasudah, mungkin memang belum waktunya saja. Atau memang sedang di beri kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi. Yakinin aja semakin nambah tahun, semakin nambah baik di berbagai aspek.
Mau itu permintaan soal jodoh, karir, cepat kaya, ingin bertemu Zayn Malik, atau ingin sekedar ber-selfie ria dengan Ben Affleck. Yakinin aja semakin nambah tahun, semakin dekat pula kamu dengan mimpi-mimpimu tersebut.
Selamat tahun baru 2015!